Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Sang Pembeda

Terlalu bosan mengatakan jika manusia adalah makhluk sosial, makhluk berakal, atau apalah arti manusia itu. Sering berdengung hingga merasuk otak kita bahwa sosok perubah dalam kehidupan ada di tangan manusia. Bisa disetujui, tetapi cukup aneh jika itu hanya sebatas karangan untuk membuat kedudukan individu sedikit “terlihat” bermartabat. Jelasnya, terlalu banyak omong kosong. Entah kapan pada saat nenek moyang kita membuat doktrinisasi sebagai cara agar membuat keturunannya menjadi sama seperti dia. Alih-alih jika menjadi lebih sempurna daripada dia, pola pikir yang terproyeksi hanya berbeda beberapa jarak pandang hingga terakumulasi. Apapun itu, hal tersebut membuat perbedaan antara manusia dengan makhluk-makhluk lainnya. Punya akal budi.             Tanpa memandang remeh, penulis tidak bermaksud merendahkan ras nenek moyang. Kendatipun demikian beliau adalah nenek moyang penulis juga. Hargai mereka, maka kita akan tahu betapa cinta ada karena diajarkan sejak dahulu tanpa sesu

Novembar

Kala itu agustus Pinggir jalan kau panggil "kemari!" Kala itu aku yang terlampau gugup Dan kau yang terlampau berseri Kau sebut semua kata Tentang nama dan kisah Maaf, setelah itu aku bertahan Pada senyum yang kau utarakan. *** Dan begitulah Kau mulai tahu batas permukaan Dengan rasa skeptismu Aku ingin kau merekah Menjadi paripurna Dasar ideologi Hal yang langka untuk diburu Ku ingin kau memilikinya Tanpa rasa bahwa kau adalah diatas segalanya Tak perlu membisu Dan.... Aku tak perlu tahu rasa ini Dan.... Salah aku menolak ini Bahwa kebenaran itulah yang aku inginkan

HIMABISRI

Satu DNA Biotek Jaya