Setelah diriku membaca buku Factfulness, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh kita sebagai kaum abad 21. Khususnya, kita-kita yang masih dangkal dalam menanggapi dunia dan sosial semesta. Sepuluh perihal yang disampaikan. Tetapi, aku hanya mengambil sari-sari dari kesepuluhnya. Naluri kita seringkali melakukan kesalahan. Kita merasa bahwa sebagai manusia memiliki naluri yang paling manusiawi. Padahal semua naluri itu tidak pernah ada menjadi paling absolut di antara semua makhluk. Sebagai contoh, ketika kita menyikapi seorang pemulung yang dihabisi oleh beruang, kita sangat merasa iba -saya pribadi akan kasihan- seakan beruang adalah menjadi pelaku yang harus dihukum dan pemulung orang yang harus kita kasihani sejadi-jadinya. Tetapi, ketika kita dihadapkan juga kasus anak-anak hutan yang terlantar dan mati kelaparan kita menjadi sosok yang paling sok sibuk dan acuh untuk menyikapinya -mungkin hanya melihat dan iba dan selesai-. Ada kesenjangan dibalik naluri kita sebagai manusia....
Sang Joki Osiris