Langsung ke konten utama

Factfulness oleh Hans Rosling - Sebuah Ungkapan

Setelah diriku membaca buku Factfulness, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh kita sebagai kaum abad 21. Khususnya, kita-kita yang masih dangkal dalam menanggapi dunia dan sosial semesta. Sepuluh perihal yang disampaikan. Tetapi, aku hanya mengambil sari-sari dari kesepuluhnya.

Naluri kita seringkali melakukan kesalahan. Kita merasa bahwa sebagai manusia memiliki naluri yang paling manusiawi. Padahal semua naluri itu tidak pernah ada menjadi paling absolut di antara semua makhluk. Sebagai contoh, ketika kita menyikapi seorang pemulung yang dihabisi oleh beruang, kita sangat merasa iba -saya pribadi akan kasihan- seakan beruang adalah menjadi pelaku yang harus dihukum dan pemulung orang yang harus kita kasihani sejadi-jadinya. Tetapi, ketika kita dihadapkan juga kasus anak-anak hutan yang terlantar dan mati kelaparan kita menjadi sosok yang paling sok sibuk dan acuh untuk menyikapinya -mungkin hanya melihat dan iba dan selesai-. Ada kesenjangan dibalik naluri kita sebagai manusia.

Apalagi informasi yang kita bawa saat ini kelihatannya kita juga tidak sadar. Apakah kita tidak sadar kalau kita sedang membawa informasi-informasi yang terkesan kudet dan tertinggal? Contoh soal adalah nilai rata-rata jangka umur hidup. Apakah masih terngiang-ngiang bahwa jangka umur kita sebagai manusia adalah 60? Tidak! Itu angka di tahun 19-an. Kita sekarang sudah menginjak angka 70! Apakah Anda sudah meng-update informasi tersebut? Selamat untuk Anda yang sudah tahu! Tetapi, informasi lainnya? Jumlah populasi? Angka emisi karbon? Anda bisa mengeceknya mulai dari sekarang!

Selebihnya, Anda bisa membaca buku tersebut. Saya hanyalah orang yang maniak dengan gembar-gembor informasi kalau ini atau itu adalah barang bagus. Anda yang bisa menilai dan berhak mendapatkan semuanya. Saya masih perlu banyak belajar dan selalu membagikan bacaan-bacaan yang perlu untuk dibaca diabad ke-21 ini. 


Muhammad Ardani Riaziz

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tulisan Cinta untuk Indah-ku

Izinkan aku tuk menulis ini. Teruntuk kekasihku yang akan menemani hingga akhir. Permata cinta kasihku yang cantik nan mempesona. Indah Nurul Qamariyah. Apakah ada kata yang lebih mempesona selain “Aku mencintaimu”? Mencintaimu seakan menjadi bagian hidupku yang selalu mengiringiku seperti malam bersama hawa dingin. Mencintaimu seakan menjadi pundi-pundi kebahagiaan yang selalu kuinginkan bersama suka duka kehidupan. Dan, mencintaimu akan menjadi jalanku untuk membangun surga bersamamu. Keterbatasanku akan selalu ada. Tetapi, itu tak membuatku berhenti memperbaiki diriku. Aku hanya manusia biasa dengan segala kekurangan. Manusia yang pasti melakukan kesalahan besar maupun sepele. Tapi, suatu saat engkau pasti tahu bahwa kesalahan-kesalahan ini yang akan menjadikan cinta ini menjadi dewasa dan mengantarkan kita pada jalan perjuangan manis yang sempat kita harapkan malam itu. Keyakinanku adalah dengan keterbatasan inilah yang membuat cintaku kepadamu abadi nan manusiawi sebagaimana

Review Buku David and Goliath - Karya Malcolm Gladwell

Judul Buku                : David and Goliath – Ketika si lemah menang melawan raksasa Penulis                       : Malcolm Gladwell Tahun                         : 2013 Jumlah Halaman      : 301 Halaman Genre                          : Self-Improvement Cerita klasik tentang Daud – dalam bahasa inggris David – dan Goliath menjadi pelajaran inti yang dibawakan Gladwell dalam bukunya. Menggambarkan kembali seorang pemuda yang biasa saja dapat mengalahkan seorang raksasa besar nan ditakuti seantero pasukannya. Dari cerita Daud dan Goliath, kita berasumsi bahwa kemenangan tidak berdasarkan kekuatan atau yang baik akan mengalahkan yang jahat. Tidak seperti itu! Nyatanya, pertarungan itu adalah pertarungan dengan cerdiknya strategi. Buku ini tidak menjelaskan tentang kekuatan yang dahsyat tidak menjadi jaminan. Tetapi, bagaimana memanifestasikan kelemahan dan kekuatan yang bersemayam dalam diri kita menjadi keunggulan pada waktu dan kondisi yang tepat. David dan Goliath mengilha

Tak Layak Dicintai

Seperti cerita biasanya Seorang lelaki sepertiku Yang tak layak mendapatkan cinta Yang tak layak dicintai Yang tak layak bahagia dengan cinta Cinta dan benci Dan benci adalah sahabatku Sejak dulu dan hingga kini Barangkali menjadi kekasih masa depan Benci adalah kisah kasihku Benci lebih mengenalku Dan cinta sejak dulu menjauhiku Aku yang lahir dengan kebencian Dan bersemayam bersama kebencian Dan berakhir bersama kebencian Aku adalah kebencian Dan cinta baiknya jauh dariku Hingga Tuhan tahu Aku terlahir untuk dibenci