Banyak orang mengenal dunia tapi
tak mengetahui apa asal yang sebenarnya. Banyak orang mengenal cinta tapi tak
mengetahui bahwa dirinya terlalu skeptis di mata cinta. Banyak orang membawa
kehormatan tetapi tidak tahu untuk apa kehormatan itu dibawa, justru tegak
tanpa adanya sebab yang pasti akan apa tujuan berdirinya semua itu. Dan ada
saja pemikiran yang tak pantas untuk dikata-kata bahwa perspektif tanpa adanya
haluan yang jelas menciptakan perdebatan yang harusnya tak perlu
diperpanjanglebarkan lagi.
Minat menjadi tak adil untuk
disebutkan hanya untuk sebuah formalitas. Minat bukan untuk diperjualbelikan,
tetapi itu adalah anugerah seberapa jauh kita untuk merenungi bahwa kita adalah
makhluk tak berdaya yang menerima sebuah estetika dari tuhan. Eksistensi sebuah
minat tidak dapat diukur dari curahan yang tersampaikan oleh makhluk itu
sendiri, melainkan etintas sesuatu dari segala sesuatu di dalam segala sesuatu.
Maka apa yang terjadi bila itu sudah terlalu jauh dari jiwa makhluk itu sendiri
apalagi membandingkan dengan bayangan-bayangan maya yang dimilikinya?
Bakat seakan menjadi senjata
rahasia dibalik fisik yang lahir dengan kesempurnaan. Banyak orang terjebak
kedalam jurang kefanaan karena tidak mengetahui bahwa ada sesuatu yang bersifat
metafisika dalam kehidupan ini. Orang-orang terlalu dingin menanggapi sesuatu
yang kasat mata padahal terdapat suatu pengetahuan rahasia bahkan terlalu
rahasia untuk tersingkap. Sebuah kerahasiaan tak mungkin dibuka secara
cuma-cuma. Bukan karena sulit untuk diketahui, tetapi mereka yang tak siap
untuk menerima rahasia ini.
Inilah dunia yang mulai hilang
dari keasliannya. Dunia yang telah hilang martabatnya. Pusakanya yang jatuh
karena tangan yang kotor hingga menghapuskan egaliter dibawah panji kedamaian.
Dunia yang kembali pada ranah ketidakpastian antara hati dan pikiran. Dunia
yang telah hilang akan tangan-tangan indah yang selalu melambai pada kekuatan
segala sesuatu dalam segala sesuatu. Mirisnya dunia akan semacam ini. Maka
kuatkanlah.
Komentar
Posting Komentar