Langsung ke konten utama

Kuatkanlah


Banyak orang mengenal dunia tapi tak mengetahui apa asal yang sebenarnya. Banyak orang mengenal cinta tapi tak mengetahui bahwa dirinya terlalu skeptis di mata cinta. Banyak orang membawa kehormatan tetapi tidak tahu untuk apa kehormatan itu dibawa, justru tegak tanpa adanya sebab yang pasti akan apa tujuan berdirinya semua itu. Dan ada saja pemikiran yang tak pantas untuk dikata-kata bahwa perspektif tanpa adanya haluan yang jelas menciptakan perdebatan yang harusnya tak perlu diperpanjanglebarkan lagi.
Minat menjadi tak adil untuk disebutkan hanya untuk sebuah formalitas. Minat bukan untuk diperjualbelikan, tetapi itu adalah anugerah seberapa jauh kita untuk merenungi bahwa kita adalah makhluk tak berdaya yang menerima sebuah estetika dari tuhan. Eksistensi sebuah minat tidak dapat diukur dari curahan yang tersampaikan oleh makhluk itu sendiri, melainkan etintas sesuatu dari segala sesuatu di dalam segala sesuatu. Maka apa yang terjadi bila itu sudah terlalu jauh dari jiwa makhluk itu sendiri apalagi membandingkan dengan bayangan-bayangan maya yang dimilikinya?
Bakat seakan menjadi senjata rahasia dibalik fisik yang lahir dengan kesempurnaan. Banyak orang terjebak kedalam jurang kefanaan karena tidak mengetahui bahwa ada sesuatu yang bersifat metafisika dalam kehidupan ini. Orang-orang terlalu dingin menanggapi sesuatu yang kasat mata padahal terdapat suatu pengetahuan rahasia bahkan terlalu rahasia untuk tersingkap. Sebuah kerahasiaan tak mungkin dibuka secara cuma-cuma. Bukan karena sulit untuk diketahui, tetapi mereka yang tak siap untuk menerima rahasia ini.
Inilah dunia yang mulai hilang dari keasliannya. Dunia yang telah hilang martabatnya. Pusakanya yang jatuh karena tangan yang kotor hingga menghapuskan egaliter dibawah panji kedamaian. Dunia yang kembali pada ranah ketidakpastian antara hati dan pikiran. Dunia yang telah hilang akan tangan-tangan indah yang selalu melambai pada kekuatan segala sesuatu dalam segala sesuatu. Mirisnya dunia akan semacam ini. Maka kuatkanlah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan sepelehkan Sedekah

"Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkainya ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui" QS Al-Baqarah : 261 Dari ayat ini dijelaskan bahwa sedekah dijalan Allah meskipun 1 barang saja akan dilipatgandakan Allah sesuai yang dia kehendaki. Tetapi, banyak orang yang tidak melakukannya karena mereka merasa harta mereka berkurang. Lantas , bagaimana cara meyakinkannya? Berarti, orang yang takut akan hal itu tidak pernah berlatih yang namanya sedekah. seharusnya sejak dini, harus dilatih terus menerus agar saat dewasa tidak takut akan hal namanya sedekah. Dalam surat Al-Baqarah ayat 276 "Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa" Dalam ayat ini menjelaskan bahwa jika kita bersedekah, Allah akan men...

Sang Pembeda

Terlalu bosan mengatakan jika manusia adalah makhluk sosial, makhluk berakal, atau apalah arti manusia itu. Sering berdengung hingga merasuk otak kita bahwa sosok perubah dalam kehidupan ada di tangan manusia. Bisa disetujui, tetapi cukup aneh jika itu hanya sebatas karangan untuk membuat kedudukan individu sedikit “terlihat” bermartabat. Jelasnya, terlalu banyak omong kosong. Entah kapan pada saat nenek moyang kita membuat doktrinisasi sebagai cara agar membuat keturunannya menjadi sama seperti dia. Alih-alih jika menjadi lebih sempurna daripada dia, pola pikir yang terproyeksi hanya berbeda beberapa jarak pandang hingga terakumulasi. Apapun itu, hal tersebut membuat perbedaan antara manusia dengan makhluk-makhluk lainnya. Punya akal budi.             Tanpa memandang remeh, penulis tidak bermaksud merendahkan ras nenek moyang. Kendatipun demikian beliau adalah nenek moyang penulis juga. Hargai mereka, maka kita akan tahu bet...

Empat Pusaka Kehidupan

Dalam tatanan dunia pesantren, banyak hal-hal yang diterima oleh santri dalam bentuk ilmu, doa, wirit, maupun dzikir. Sebagai santri, kita tidak akan pernah lepas dengan itu semua. Tiap tetesnya memiliki rahasia yang tak mudah dimiliki dengan mudah oleh orang-orang yang salah. Rahasia tidak dapat tersingkap dengan hal-hal yang kotor, tetapi dengan sesuatu yang suci dan menyucikan, yang bersih dan membersihkan, dan yang bersinar dan membuat bersinar. Ada empat pilar kehidupan yang perlu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Bacalah : 1.    مَاشَاءَ الله لَا قُوَّةَ إِلَّا بِالله 2.     بِالْعِبَادِ بَصِيرٌ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ إِلَى أَمْرِي وَأُفَوِّضُ 3.    حَسْبُنَ اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيل  4.    لَااِلهَ اِلَّا اَنْتَ سُبحَانَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ الظَالِمِينَ Banyak rahasia yang masih belum tersingkap dalam kehidupan ini. Tidak semudahnya rahasia mampu tersingkap oleh manusia biasa kecuali hamba yang ...