"Jika salah seorang dari kalian dikuburkan, maka akan datang kepadanya dua malaikat yang hitam dan kedua mata mereka biru. Salah satunya bernama Munkar dan yang lainnya bernama Nakir. Keduanya bertanya 'Apakah pendapatmu mengenai lelaki ini?' Lalu dia menjawab sebagaimana yang pernah dikatakan dahulu 'Dia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selai Allah dan Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya'. Keduanya berkata 'kami sudah mengetahui bahwa kamu akan mengucapkan demikian'. Kemudian kuburnya dilapangkan seluas tujuh puluh hasta dikali tujuh puluh hasta. lalu diterangi dan dikatakan kepadanya 'Tidurlah.' Dia berkata 'Biarkanlah aku kembali pada keluargaku untuk mengabarkan kepada mereka.' Keduanya berkata 'Tidurlah seperti pengantin yang tidak dibangunkan kecuali oleh orang yang paling dia cintai'. Hingga Allah mambangkitkannya dari tempat tidurnya." (HR. Turmudzi: 991)
Izinkan aku tuk menulis ini. Teruntuk kekasihku yang akan menemani hingga akhir. Permata cinta kasihku yang cantik nan mempesona. Indah Nurul Qamariyah. Apakah ada kata yang lebih mempesona selain “Aku mencintaimu”? Mencintaimu seakan menjadi bagian hidupku yang selalu mengiringiku seperti malam bersama hawa dingin. Mencintaimu seakan menjadi pundi-pundi kebahagiaan yang selalu kuinginkan bersama suka duka kehidupan. Dan, mencintaimu akan menjadi jalanku untuk membangun surga bersamamu. Keterbatasanku akan selalu ada. Tetapi, itu tak membuatku berhenti memperbaiki diriku. Aku hanya manusia biasa dengan segala kekurangan. Manusia yang pasti melakukan kesalahan besar maupun sepele. Tapi, suatu saat engkau pasti tahu bahwa kesalahan-kesalahan ini yang akan menjadikan cinta ini menjadi dewasa dan mengantarkan kita pada jalan perjuangan manis yang sempat kita harapkan malam itu. Keyakinanku adalah dengan keterbatasan inilah yang membuat cintaku kepadamu abadi nan manusiawi sebagaimana
Komentar
Posting Komentar