Langsung ke konten utama

Review Buku The Psychology of Money Karya Morgan Housel


Morgan Housel dengan “The Psychology of Money”nya mencoba membagikan kiat-kiat untuk menghadapi pertunjukan terbesar di bumi. Pertunjukan tentang hal yang dinamis tetapi penuh ambiguitas. Pertunjukan yang tak pernah lepas dari unsur kehidupan kita sebagai manusia dengan sifat kerakusan masing-masing. Disampaikan menggunakan gaya cerita yang bersumber dari berbagai kisah menarik nan elegan. Yakni, pertunjukan keuangan.

Sesering apa Anda mendengar seseorang yang sangat kaya tiba-tiba bangkrut tanpa dihadiri kisi-kisi kejatuhannya? Sesering apa dengan sebaliknya? Morgan Housel tidak mengajak kita mempelajari teori-teori keuangan yang dikuasai orang-orang kaya sehingga mencapai kekayaan digdayanya, tetapi dengan emosional yang kita miliki. Apakah teori investasi yang kita kuasai akan membuat kita kaya meski berperilaku tamak? Uang nyatanya datang dan pergi karena gaya psikologi kita.

Mengelola uang dengan baik tidak ada hubungannya dengan kecerdasan kita dan ternyata lebih banyak berhubungan dengan perilaku kita. Bahkan, realitasnya perilaku sukar diajarkan khususnya kepada orang-orang yang sangat cerdas. Kalau kita kaji kemampuan yang kita miliki terhadap pandangan ekonomi bersama pengetahuan-pengetahuan kita, harusnya inflasi mampu kita kendalikan. Tapi, sudah berapa kali kita merasakan inflasi? Sekali lagi uang adalah anak yang “sulit” diatur.

Sembilan belas kiat tentang perilaku yang harus kita kuasai jika berhubungan dengan uang. Pertama, mengenai kegilaan orang terhadap uang yang sebetulnya bukan menjadi faktor; keberuntungan dan risiko yang saling bergandengan tangan dan tak mampu kita hindari salah satunya; sifat tak pernah cukup yang harus kita mutilasi dari database perilaku; penumpukan-penumpukan kecil yang tak sadar membuat perubahan bagi kita; urgensi menjadi kaya yang sangat berbeda dengan tetap kaya; keberhasilan bersumber dari “ekor” yang tak kita mengerti; kendali atas waktu dari hasil tertinggi yang diberikan uang; paradoks kekayaan yang dianggap oleh kita sendiri dan hanya nafsu kita akan pengakuan dari orang lain; kekayaan yang sebenarnya tak terlihat; pengendalian uang dengan menabung tanpa tujuan yang tak jelas -bahkan yang jelas sekalipun-; mencoba menjadi orang yang masuk akal ketimbang rasional; hal-hal kejutan yang tidak bisa kita prediksi mengenai keuangan; mempersiapkan ruang untuk kesalahan yang kemungkinan kita rasakan; wajar terhadap perubahan-perubahan yang kita lakukan terhadap uang; biaya yang perlu kita keluarkan untuk mendapatkan sesuatu dan tidak menganggapnya sebagai denda; berhati-hati mengambil petunjuk finansial dari orang-orang yang melakukan permainan yang berbeda dengan kita; membaca cermat mengenai godaan pesimisme maupun optimisme yang terlalu manis; kekuatan cerita yang mempengaruhi kepercayaan kita terhadap keputusan keuangan; dan yang terakhir, mengenai pelajaran-pelajaran yang perlu kita lakukan terhadap finansial keuangan. Morgan Housel juga menambahkan perilaku yang ia lakukan terhadap uang dan kisah tambahan mengenai sejarah yang perlu kita pahami secara ringkas.

Adapun saran singkat yang perlu kita ambil dari The Psychology of Money adalah mengusahakan kerendahan hati ketika keadaan baik dan welas asih ketika keadaan buruk, mengurangi ego dan menambah kekayaan, mengelola uang yang membuat kita bisa tidur nyaman di malam hari, memperpanjang cakrawala waktu dalam berinvestasi, tetap santai ketika melakukan banyak kesalahan karena bisa jadi kita masih untung dari setengah keberhasilannya, menggunakan uang untuk mendapat kendali atas waktu, menjadi lebih baik tanpa pamer, menabung dan menabung tanpa perlu alasan khusus, menemukan biaya keberhasilan dan bersiap untuk membayarnya, menjunjung tinggi ruang untuk kesalahan, menghindari keputusan-keputusan ekstrem terhadap uang, mengimbangi rasa suka dan paranoid terhadap jalannya risiko, mengetahui permainan yang kita lakukan, dan menghormati perbedaan jalan keuangan. Jawaban yang ampuh bagi kita adalah jawaban kita sendiri. 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tulisan Cinta untuk Indah-ku

Izinkan aku tuk menulis ini. Teruntuk kekasihku yang akan menemani hingga akhir. Permata cinta kasihku yang cantik nan mempesona. Indah Nurul Qamariyah. Apakah ada kata yang lebih mempesona selain “Aku mencintaimu”? Mencintaimu seakan menjadi bagian hidupku yang selalu mengiringiku seperti malam bersama hawa dingin. Mencintaimu seakan menjadi pundi-pundi kebahagiaan yang selalu kuinginkan bersama suka duka kehidupan. Dan, mencintaimu akan menjadi jalanku untuk membangun surga bersamamu. Keterbatasanku akan selalu ada. Tetapi, itu tak membuatku berhenti memperbaiki diriku. Aku hanya manusia biasa dengan segala kekurangan. Manusia yang pasti melakukan kesalahan besar maupun sepele. Tapi, suatu saat engkau pasti tahu bahwa kesalahan-kesalahan ini yang akan menjadikan cinta ini menjadi dewasa dan mengantarkan kita pada jalan perjuangan manis yang sempat kita harapkan malam itu. Keyakinanku adalah dengan keterbatasan inilah yang membuat cintaku kepadamu abadi nan manusiawi sebagaimana

Review Buku David and Goliath - Karya Malcolm Gladwell

Judul Buku                : David and Goliath – Ketika si lemah menang melawan raksasa Penulis                       : Malcolm Gladwell Tahun                         : 2013 Jumlah Halaman      : 301 Halaman Genre                          : Self-Improvement Cerita klasik tentang Daud – dalam bahasa inggris David – dan Goliath menjadi pelajaran inti yang dibawakan Gladwell dalam bukunya. Menggambarkan kembali seorang pemuda yang biasa saja dapat mengalahkan seorang raksasa besar nan ditakuti seantero pasukannya. Dari cerita Daud dan Goliath, kita berasumsi bahwa kemenangan tidak berdasarkan kekuatan atau yang baik akan mengalahkan yang jahat. Tidak seperti itu! Nyatanya, pertarungan itu adalah pertarungan dengan cerdiknya strategi. Buku ini tidak menjelaskan tentang kekuatan yang dahsyat tidak menjadi jaminan. Tetapi, bagaimana memanifestasikan kelemahan dan kekuatan yang bersemayam dalam diri kita menjadi keunggulan pada waktu dan kondisi yang tepat. David dan Goliath mengilha

Tak Layak Dicintai

Seperti cerita biasanya Seorang lelaki sepertiku Yang tak layak mendapatkan cinta Yang tak layak dicintai Yang tak layak bahagia dengan cinta Cinta dan benci Dan benci adalah sahabatku Sejak dulu dan hingga kini Barangkali menjadi kekasih masa depan Benci adalah kisah kasihku Benci lebih mengenalku Dan cinta sejak dulu menjauhiku Aku yang lahir dengan kebencian Dan bersemayam bersama kebencian Dan berakhir bersama kebencian Aku adalah kebencian Dan cinta baiknya jauh dariku Hingga Tuhan tahu Aku terlahir untuk dibenci