Langsung ke konten utama

Tulisan Cinta untuk Indah-ku

Izinkan aku tuk menulis ini. Teruntuk kekasihku yang akan menemani hingga akhir. Permata cinta kasihku yang cantik nan mempesona. Indah Nurul Qamariyah.

Apakah ada kata yang lebih mempesona selain “Aku mencintaimu”? Mencintaimu seakan menjadi bagian hidupku yang selalu mengiringiku seperti malam bersama hawa dingin. Mencintaimu seakan menjadi pundi-pundi kebahagiaan yang selalu kuinginkan bersama suka duka kehidupan. Dan, mencintaimu akan menjadi jalanku untuk membangun surga bersamamu.

Keterbatasanku akan selalu ada. Tetapi, itu tak membuatku berhenti memperbaiki diriku. Aku hanya manusia biasa dengan segala kekurangan. Manusia yang pasti melakukan kesalahan besar maupun sepele. Tapi, suatu saat engkau pasti tahu bahwa kesalahan-kesalahan ini yang akan menjadikan cinta ini menjadi dewasa dan mengantarkan kita pada jalan perjuangan manis yang sempat kita harapkan malam itu.

Keyakinanku adalah dengan keterbatasan inilah yang membuat cintaku kepadamu abadi nan manusiawi sebagaimana cinta Majnun yang menjadi-jadi kepada Layla. Bukankah cinta ini yang menciptakan semua harapan kita untuk mengejar surga kecil itu? Aku dan Indah tercinta dengan segala cinta-Nya yang Dia menghujani mimpi-mimpi kita dengan cinta dan kuasa-Nya. Cinta bak Layla dan Majnun yang selalu bersemayam dengan ketidaklogisan di semesta ciptaan-Nya. Cinta paripurna yang terwariskan sebagaimana pertemuan Adam dan Hawa setelah diturunkan di bumi.

Pada akhirnya, aku tidak bisa berkata-kata untuk menafsirkan cinta ini. Indah! Inilah aku yang ingin berjalan bersamamu menggapai kebahagian yang engkau dambakan! Aku mencintaimu dan akan menemanimu hingga ajal menjemput.

 

Jatake, 10 November 2023

Muhammad Ardani Riaziz 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

24 Desember 2023

Minggu malam itu Yang sebelumnya disambut gemercik hujan senja  Aku bersamamu Menjajaki Kota Bekasi yang suka cita Bersama jutaan cinta yang terbangun sempurna Kita berdua Menyusun pilar asmara Dengan juntaian kasmaran mempesona Ditemani bintang yang hampir tertutup selaput mendung Sunyi yang tak mau pecah  Karena kehadiran kita yang terhujani cinta Beradu asmara lewat hymne penuh citra Selayaknya cinta tang tak ingin punah Di taman itu Aku dan cintaku yang kudamba Cinta yang kugenggam erat Bersama bidadari dengan semerbak puspa Sejenak seperti khayalan Tapi, inilah cintaku Dengan Indah-ku Aku dan Indah

Tak Layak Dicintai

Seperti cerita biasanya Seorang lelaki sepertiku Yang tak layak mendapatkan cinta Yang tak layak dicintai Yang tak layak bahagia dengan cinta Cinta dan benci Dan benci adalah sahabatku Sejak dulu dan hingga kini Barangkali menjadi kekasih masa depan Benci adalah kisah kasihku Benci lebih mengenalku Dan cinta sejak dulu menjauhiku Aku yang lahir dengan kebencian Dan bersemayam bersama kebencian Dan berakhir bersama kebencian Aku adalah kebencian Dan cinta baiknya jauh dariku Hingga Tuhan tahu Aku terlahir untuk dibenci