Langsung ke konten utama

Blink of Malcolm Gladwell - Sebuah Review

 

                Tipikal manusia saat ini yang sangat dibutuhkan adalah bagaimana cara mengenal seseorang, baik karakteristik maupun sifatnya dengan cara yang sangat cepat dan tepat. Adapun juga kita ingin memperhitungkan sesuatu dengan cepat dan akurat agar kita dapat menghemat waktu maupun sistim kehidupan yang sangat rumit ini. Kita ingin menyederhanakan itu semua. Dan, Malcolm Gladwell sedang merancang blink-nya untuk kita. Ia sedang memaparkan bagaimana itu semua dapat kita lakukan dengan teknik yang sangat mengagetkan.

                Ini adalah buku Blink karya Malcolm Gladwell. Ia membagikan kita sesuatu yang sangat berharga dan sangat unik bagi kaum-kaum progresif. Ketika kita menghadapi sesuatu, tentunya kita akan melakukan sesuatu penilaian ataupun memutuskan sesuatu untuk mengambil langkah yang tepat. Tetapi, kiranya kita melakukan suatu analisis yang sangat lengkap dan detail, Gladwell memberikan rumusan bahwa kita tak perlu melakukan analisis seperti itu. Kita butuh sebuah Snap judgement atau keputusan sekejap! Apakah perang dapat kita perhitungkan dengan rumusan analisis yang detail dengan memakan waktu yang lama? Apakah dengan informasi analisis yang detail malah membuat kita mudah untuk memberikan keputusan yang tepat dan akurat? Kita tidak bisa membiarkan semua itu terjadi untuk menghasilkan sebuah kesalahan fatal. Hingga keputusan sekejap harus kita ambil sebagai langkah yang pasti.

                Untuk menerapkan snap judgement dibutuhkan teknik yang sangat unik dan terbilang sulit. Thin slicing atau potongan tipis adalah menjadi modal untuk penerapan snap judgement. Thin slicing adalah kemampuan bawah sadar untuk menemukan pola-pola dalam situasi-situasi dan perilaku berdasarkan cuplikan pengalaman yang singkat. Ketika kita melakukan pengamatan sebuah patung misalnya, untuk membuktikan bahwa itu adalah patung asli ternyata membutuhkan puing kecil yang mewakili seluruhnya. Begitu juga dalam strategi perang yang tak mungkin kita melakukan perembukan dan merancang pergerakan apabila kita sudah dalam situasi yang paceklik. Semuanya butuh keputusan yang cepat dengan hasil yang sangat maksimal. Tetapi, itu semua tidak murah. Kita perlu melakukan pelatihan-pelatihan yang mendalam dalam bidang tersebut. Paul Van Riper pun membuktikannya dalam latihan perang Millenium Challenge 2002 untuk menaklukkan tim biru yang menggunakan analisis informasi dan perencanaan yang mendetail. Alih-alih dengan semua informasi yang detail dengan proses yang rumit dan lama membuat titik kemenangan berada di hadapannya, malahan tidak ada titik untuk menyatakan bahwa Paul Van Riper gagal dalam eksekusi keputusan cepatnya dan kalah dalam latihan tersebut. Ia hanya kalah dalam skenario yang sudah di buat.

                Semua itu melibatkan kesan pertama untuk menciptakan keputusan cepat dalam penggunaan potongan-potongan tipis tersebut. Tetapi, ada beberapa kasus di mana keputusan cepat pun jua melahirkan sesuatu yang buruk bagi kita. Kita cenderung terjebak dalam sistim akal bawah sadar yang tidak sanggup untuk melakukan penilaian yang cepat dalam kesan pertama kita. Sistim akal bawah sadar yang kita gunakan untuk menentukan sesuatu secara cepat berada di balik pintu rahasia di mana untuk membukanya juga memerlukan kemampuan khusus. Kita pun sering menganggap bahwa orang yang tampan dan tinggi pantas menjadi pemimpin yang baik, orang miskin tidak mempunyai logika yang cemerlang, atau -saya tidak bermaksud menghina- melihat orang kulit hitam berada di tempat kumuh dan penuh kejahatan yang bersantai seakan ia adalah orang jahat. Kita sering terjebak dalam kondisi ini. Terjebak dalam halo effect.

                Kita tidak tahu asal muasal kesan pertama kita atau tidak tahu persis makna kesan pertama karena kita tidak selalu menghayati kerentanannya. Metode snap judgement dalam kesan pertama memang solusi, tetapi juga tidak menutup kemungkinan bahwa kita harus bijak dalam menyikapi sesuatu yang memang kita tidak mampu untuk mencari lompatan tanpa dasar yang jelas. Adapun pelajaran penting yang harus kita ketahui adalah bahwa pencetakan keputusan bergantung pada keseimbangan antara berpikir yang disengaja dan berpikir yang naluriah serta dalam pengambilan keputusan juga memerankan efisiensi dalam segala hal.

                Hingga blink adalah sebuah jalan seseorang untuk melakukan loncatan yang cepat dan tepat dengan kemampuan terbaik yang telah dibangun olehnya, baik dalam kemampuan nalar maupun pikiran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tulisan Cinta untuk Indah-ku

Izinkan aku tuk menulis ini. Teruntuk kekasihku yang akan menemani hingga akhir. Permata cinta kasihku yang cantik nan mempesona. Indah Nurul Qamariyah. Apakah ada kata yang lebih mempesona selain “Aku mencintaimu”? Mencintaimu seakan menjadi bagian hidupku yang selalu mengiringiku seperti malam bersama hawa dingin. Mencintaimu seakan menjadi pundi-pundi kebahagiaan yang selalu kuinginkan bersama suka duka kehidupan. Dan, mencintaimu akan menjadi jalanku untuk membangun surga bersamamu. Keterbatasanku akan selalu ada. Tetapi, itu tak membuatku berhenti memperbaiki diriku. Aku hanya manusia biasa dengan segala kekurangan. Manusia yang pasti melakukan kesalahan besar maupun sepele. Tapi, suatu saat engkau pasti tahu bahwa kesalahan-kesalahan ini yang akan menjadikan cinta ini menjadi dewasa dan mengantarkan kita pada jalan perjuangan manis yang sempat kita harapkan malam itu. Keyakinanku adalah dengan keterbatasan inilah yang membuat cintaku kepadamu abadi nan manusiawi sebagaimana

Review Buku David and Goliath - Karya Malcolm Gladwell

Judul Buku                : David and Goliath – Ketika si lemah menang melawan raksasa Penulis                       : Malcolm Gladwell Tahun                         : 2013 Jumlah Halaman      : 301 Halaman Genre                          : Self-Improvement Cerita klasik tentang Daud – dalam bahasa inggris David – dan Goliath menjadi pelajaran inti yang dibawakan Gladwell dalam bukunya. Menggambarkan kembali seorang pemuda yang biasa saja dapat mengalahkan seorang raksasa besar nan ditakuti seantero pasukannya. Dari cerita Daud dan Goliath, kita berasumsi bahwa kemenangan tidak berdasarkan kekuatan atau yang baik akan mengalahkan yang jahat. Tidak seperti itu! Nyatanya, pertarungan itu adalah pertarungan dengan cerdiknya strategi. Buku ini tidak menjelaskan tentang kekuatan yang dahsyat tidak menjadi jaminan. Tetapi, bagaimana memanifestasikan kelemahan dan kekuatan yang bersemayam dalam diri kita menjadi keunggulan pada waktu dan kondisi yang tepat. David dan Goliath mengilha

Tak Layak Dicintai

Seperti cerita biasanya Seorang lelaki sepertiku Yang tak layak mendapatkan cinta Yang tak layak dicintai Yang tak layak bahagia dengan cinta Cinta dan benci Dan benci adalah sahabatku Sejak dulu dan hingga kini Barangkali menjadi kekasih masa depan Benci adalah kisah kasihku Benci lebih mengenalku Dan cinta sejak dulu menjauhiku Aku yang lahir dengan kebencian Dan bersemayam bersama kebencian Dan berakhir bersama kebencian Aku adalah kebencian Dan cinta baiknya jauh dariku Hingga Tuhan tahu Aku terlahir untuk dibenci